Bagaimana Cara Menemukan dan Merumuskan Masalah Sebelum Melakukan Penelitian Tindakan Kelas?

Seseorang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan akan terdorong untuk melakukan penelitian jika ia menemukan masalah (Mengapa PTK penting bagi seorang guru? lihat di sini). Bagaimana ia menemukan dan merumuskan masalah sebelum melakaukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pertanyaan yang tampaknya sepele ini ternyata tidak selalu mudah dijawab dan tidak heran kalua para peneliti menamakan bahwa perumusan masalah merupakan jantung penelitian. Uraian berikut membahas perumusan masalah yang terdiri atas tahapan mengidentifikasi masalah, memfokuskan, dan merumuskan masalah.

Read the rest of this entry »

PROPOSAL PTK 15 : Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Cerita Rekaan Pada Murid Kelas IV SDN 370 Tangkoro Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo Melalui Picture and Picture

A. Latar Belakang

Proses pembelajaran yang dilaksanakan guru di dalam kelas kadang-kadang membuat guru kaku terutama dalam memilih satu atau model pembelajaran, dan mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran.
Apa yang dikemukakan oleh Hadikusumo, 1995: 36. Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia kiranya merupakan hal yang tak dapat dibantah. Pada kenyataannya pendidikan telah dilaksanakan semenjak adanya manusia, hakikatnya pendidikan merupakan serangkaian peristiwa yang kompleks yang melibatkan beberapa komponen antara lain: tujuan, murid , pendidik, isi/bahan cara/metode dan situasi/lingkungan. Hubungan keenam faktor tersebut berkait satu sama lain dan saling berhubungan dalam suatu aktifitas satu pendidikan.

Read the rest of this entry »

PROPOSAL PTK 14 : Meningkatkan Kemampuan Membaca Murid Kelas III SDN 211 Bulete Dengan Teknik Scramble

A. Latar Belakang Masalah

Membaca menduduki posisi yang sangat penting dalam konteks kehidupan umat manusia, terlebih pada era informasi dan komunikasi seperti sekarang ini. Membaca juga merupakan jembatan bagi siapa saja dan di mana saja yang berkeinginan meraih kemajuan dan kesuksesan, baik di dunia pendidikan maupun di dunia pekerjaan. Oleh karena itu, beberapa pakar sepakat bahwa kemahiran membaca (reading literacy) merupakan condition sine quanon (prasyarat mutlak) bagi setiap insan yang ingin memperoleh kemajuan. Meskipun, untuk memperoleh kemahiran membaca yang layak bukanlah perkara yang mudah.

Read the rest of this entry »

PROPOSAL PTK 13 : Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Pada Murid Kelas V SDN 250 Towalida Kec. Sajoanging Kab. Wajo

A. Latar Belakang
Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini nampak rerata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan. Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu.

Read the rest of this entry »

PROPOSAL PTK 10 : Penerapan Teknik Dramatisasi Dengan Media Cerita Bergambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Berekspresi Sastra Siswa Kelas III Di SDN No. 2 Maddukkelleng

A.   Latar Belakang Masalah

        Proses belajar mengajar di sekolah, khususnya di dalam kelas, merupakan suatu proses kegiatan yang berlangsung rutin dan terus menerus yang dilakukan oleh guru dan siswa. Di sisi lain, tujuan akhir yang hendak dicapai dari proses belajar mengajar adalah keberhasilan siswa untuk memahami, menguasai, dan mengimplementasikan ilmunya kelak di lingkungan masyarakat. Akan tetapi, pada kenyataannya banyak siswa belum mencapai memampuan yang optimal. Pada dasarnya siswa hanya tahu banyak fakta namun tidak mampu memanfaatkannya secara efektif.

Read the rest of this entry »

PROPOSAL PTK 9 : Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Group Investigation Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas VI SDN No 104 Abbanuange Tentang Ekosistem

A. Latar Belakang

Dalam proses belajar mengajar di kelas, guru pasti dihadapkan pada kondisi pembelajaran dengan jumlah siswa, gender, latar belakang etnis, agama, sosio-ekonomi, budaya, tingkah laku dan kemampuan akademik siswa yang beraneka ragam sehingga untuk mencapai keberhasilan dalam proses pembelajaran, bukanlah suatu hal yang mudah. Guru dituntut profesional untuk melaksanakan semua itu. Peranan yang diemban oleh guru tidak hanya sekedar mengupayakan agar siswa dapa memperoleh berbagai ragam ilmu pengetahuan dan keterampilan. Akan tetapi lebih dari itu, seorang guru harus dapat mendorong siswa untuk dapat bekerja secara berkelompok dalam rangka menumbuhkan daya nalar, cara berpikir logis, sistimatis, kreatif, cerdas, dan rasa ingin tahu dan dapat menciptakan suasana yang membuat aktif siswa di dalam proses pembelajaran.

Read the rest of this entry »

PROPOSAL PTK 8 : Pengaruh Aktivitas Membaca Di Perpustakaan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SDN No.333 Tangkoli Kec. Maniangpajo Kab. Wajo

A. Latar Belakang Masalah

Masalah pendidikan merupakan tanggung jawab semua pihak dalam arti bahwa orang tua, guru, tokoh masyarakat dan pemerintah harus bekerja sama dalam memecahkan masalah-masalah pendidikan yang dihadapi. Khususnya dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Tidak dapat dipungkiri bahwa sekolah/guru memiliki peranan yang cukup besar dalam rangka membelajarkan subyek didik dalam beragam pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap. Sekolah (khususnya para guru), mengembangkan pembelajaran yang terencana, sistimatis dan terkordinasi. Selain itu , sekolah sebagai lembaga pendidikan formal sangat diharapkan partisipasinya dalam rangkah mencapai tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan intruksional pada khususnya.

Read the rest of this entry »

PROPOSAL PTK 6 : Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Dengan Menggunakan Strategi Aktivitas Terbimbing Pada Siswa Kelas V SD Inpres 40 Lajari Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru

Oleh : Darmawati

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Undang- Undang Dasar ditegaskan bahwa Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, maka Indonesia mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan yang diatur oleh undang-undang dasar. Hal tersebut dijelaskan dalam UU NO. 20 tahun 2003 tentang sisdiknas pasal 1 ayat (1) yang sejalan dengan pendapat Hasbullah, 2005: 97 yang menyatakan bahwa :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Read the rest of this entry »

PROPOSAL PTK 2 : Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Melalui Metode Membaca Kritis Pada Siswa Kelas V SDI Patallassang Kec. Pujananting Kab. Barru

Oleh : Rijal Haedar

A. Latar Belakang

Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan kurikulum dalam lembaga pendidikan sebagai upaya mempengaruhi para peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan itu sendiri pada dasarnya mengantarkan para peserta didik menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual, moral, maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai individu dan makhluk sosial. Akan tetapi berbicara masalah pendidikan, kadangkala dihadapkan pada mata rantai persoalan yang tidak jelas ujung pangkalnya dan dari mana harus memulainya. Betapa pentingnya pendidikan dalam kehidupan manusia, sehingga dengan demikian manusia dituntut untuk menuntut ilmu pengetahuan itu melalui proses pendidikan yang dimaksudkan di atas. Salah satu unsur yang paling penting dalam proses pendidikan adalah belajar.

Read the rest of this entry »

PROPOSAL PTK 1 : Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di Kelas VI SDN 318 Tobarakka

A. Latar Belakang

Materi pembelajaran sastra di Sekolah Dasar (SD) merupakan bagian dari pembelajaran bahasa Indonesia, pembelajaran bahasa dan sastra dilaksanakan secara seimbang dan disajikan secara terpadu (Depdikbud, 1999:20 dan Depdiknas, 2001:14). Materi pembelajaran sastra memiliki karakteristik yang tidak dimiliki oleh pembelajaran bahasa Indonesia pada umumnya. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Solchan Rafi’udin dan Budiasih (dalam Hafid 2002:30) bahwa teks sastra memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh bahan ajar yang lainnya, yaitu struktur teks, isi pesan, aspek kejiwaan yang ditumbuhkembangkan dan strategi penangkapan isi teks yang diperlukan.

Read the rest of this entry »